Langkah
Beriringan Pancasila dan Sumpah Pemuda
Indonesia, salah satu negara yang
berkembang dengan segala perbedaan. Maka tak salah founding father kita memilih
semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berasal dari bahasa jawa kuno yang artinya
berbeda-beda tetapi tetap satu kesatuan. Mencintai Kebhinekaan adalah mencintai
akan adanya perbedaan. Dengan mencintai kebhinekaan maka kita sebagai bangsa
Indonesia bukan menjadikan perbedaan sebagai halangan, tetapi menjadikannya suatu
kelebihan. Dalam hal ini, penulis mempunyai pemikiran yang cukup tepat dalam
mencintai kebhinnekaan dan menghayati jatidiri bangsa Indonesia. Menurut penulis
dengan mengoptimalkan kandungan didalam “PANCASILA” dan “SUMPAH PEMUDA” sudah cukup
dalam membentuk sebuah bangsa yang dapat mencintai kebhinnekaan dan menghayati
jatidiri bangsa Indonesia.
PANCASILA adalah ideologi bangsa
Indonesia yang terdiri dari lima sila pokok rumusan Bung Karno setelah menggali
kultur dan budaya dari bangsa Indonesia yang beragam. Bung Karno yakin bahwa
keberagaman ini dapat menjadi kekuatan bagi Indonesia untuk menjadi bangsa yang
besar. Untuk itulah ketika menggali Pancasila, Bung Karno selalu mengagungkan
pentingnya menjaga “Persatuan Indonesia”. Faktanya yang terlihat bahwa
banyaknya pelanggaran norma-norma kemanusiaan terjadi di bangsa ini membuktikan
sudah lunturnya nilai-nilai Pancasila disetiap warga negara. Apalagi ini terjadi
pada kalangan elite dimana mereka mempunyai kewajiban dalam menjaga nilai-nilai
Pancasila. Melanggar terhadap norma-norma kemanusiaan berarti melanggar nilai-nilai
Pancasila dan juga tidak menghargai Tuhan yang menciptakan kita. Karena Tuhan
telah mewajibkan kita untuk menghormati dan menyayangi sesama makhluk hidup. Lunturnya
nilai–nilai Pancasila bisa diakibatkan perbedaaan kata dan perbuatan para
pemimpin bangsa yang menjadikan Pancasila sebagai slogan di bibir saja, padahal
perilakunya berbeda jauh dari nilai-nilai pancasila.
SUMPAH PEMUDA adalah sebuah ikrar pada
tanggal 28 Oktober 1928 yang menegaskan semangat cita-cita berdirinya negara
Indonesia, khususnya bagi para pemuda. Soekarno pernah berkata “Beri aku 10
pemuda maka akan kuguncang dunia”. Maka tidak diragukan lagi bahwa pemuda
menjadi salah satu aset bangsa yang paling berperan dalam kemajuan bangsa itu
sendiri. Pentingnya sumpah pemuda sehingga dijadikan hari besar nasional yang
diperingati setiap tanggal 28 Oktober, agar pemuda selalu ingat bahwa mereka
adalah tonggak masa depan. Apa jadinya jika pemuda sudah tidak lagi cinta
terhadap negaranya, cepat atau lambat kehancuran akan datang. Maka kita harus
mengoptimalkan kembali point bertumpah darah, berbangsa dan berbahasa satu yang
begitu penting ini dan merupakan isi dari sumpah pemuda.
Kesimpulan dari penjelasan yang
dipaparkan oleh penulis yaitu mari kita perkokoh kembali nilai-nilai Pancasila
dan Sumpah Pemuda dalam berbangsa dan bernegara untuk menggapai tujuan yang
sama yaitu menjadi bangsa yang besar, bisa mencintai kebhinnekaan dan
menghayati jatidiri bangsa Indonesia.
Matursuwun
BalasHapusMaaf, sound-nya mengagetkan. Tapi artikelnya bermanfaat
BalasHapusMaaf, sound-nya mengagetkan. Tapi artikelnya bermanfaat
BalasHapusMaaf saya mau tanya ini penulisnya siapa ya mau buat tugas kegiatan literasi
BalasHapus